N. RIANTIARNO adalah seorang Aktor, Penulis, Sutradara. Lahir di Cirebon, 6 Juni 1949. Berteater sejak 1965. Tamat SMA, 1967, kuliah di ATNI, Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta. Bersama Teguh Karya, mendirikan TEATER POPULER, 1968. Pada 1 Maret 1977, mendirikan TEATER KOMA, Jakarta.

Sejak 1977 hingga 2022, sudah menggelar 222 pentas produksi panggung dan televisi. Skenario film Jakarta Jakarta, meraih Piala Citra, pada Festival Film Indonesia 1978. Dan film karyanya, Karina, meraih Piala Vidia FFI 1987. Menang sayembara Penulisan Naskah Drama Dewan Kesenian Jakarta, lima kali. Menggarap film Layar Lebar CEMENG 2005, The Last Primadonna, 1995.

Novel Ranjang Bayi dan Percintaan Senja, meraih hadiah Majalah Femina dan Majalah Kartini. Menerima Anugerah Seni, Piagam Kesenian dan Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan, 1993. Pada 1999, meraih penghargaan Forum Film Bandung untuk 13 episode film-teve bertema HIV-AIDS, Kupu-Kupu Ungu, sebagai Penulis Skenario Indonesia Terpuji. Forum yang sama mematok film-teve, Cinta Terhalang Tembok, sebagai Miniseri Televisi Indonesia Terbaik, 2002.

Pada 1975, berkeliling Indonesia, mempelajari teater rakyat dan kesenian tradisi. Tahun 1978, mengikuti Internasional Writing Program, di Universitas of Iowa, USA, selama 6 bulan. Berkeliling Jepang atas undangan The Japan Foundation, 1987 dan 1997. Menjabat Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta, 1985-1990. Mendirikan Majalah ZAMAN, bekerja sebagai redaktur (1979-1985). Mendirikan Majalah MATRA, 1986, bekerja sebagai Pemimpin Redaksi. Sudah pensiun, kini hanya bekiprah sebagai seniman teater saja.

Gagal pentas akibat perizinan pemerintah (Maaf.Maaf.Maaf., Sampek Engtay, Suksesi dan Opera Kecoa). Pentas Opera Kecoa dilarang bermain di empat kota Jepang, tapi, Opera Kecoa, 1992, dipentaskan Belvoir Theatre, di Sydney, Australia. Pada 1998, meraih penghargaan sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Sekaligus meraih SEA WRITE AWARD (South East Asia) dari Raja Thailand, Bangkok. Pada 1999, menerima Piagam Penghargaan dari Kementerian Pariwisata Seni & Budaya, sebagai ‘Seniman dan Budayawan Berprestasi’. Pada 2008 meraih FTI AWARD (Federasi Teater Indonesia), di Jakarta.

Menerima Piagam Kehormatan SATYA LENCANA KEBUDAYAAN dari Presiden Republik Indonesia, 2012. Menerima Anugerah Gajah Mada Yogyakarta, Atas Jasa Jasanya Yang Luar Biasa Dalam Bidang Kebudayaan, 2013. Mendapatkan penghargaan Baharuddin Jusuf Habibie Award 2014, Atas Karyanya Dalam Bidang Kebudayaan, 2014. Mendapat Piagam Penghargaan Akademi Jakarta, Atas Pengabdian Dan Pencapaian Dalam Memelihara, Mengembangkan Dan Memajukan Kesenian dan Kebudayaan Bangsa, 2014.

Memperoleh Anugerah Seni dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Pusat Kesenian Jakarta, 2018. Penerima Sertifikat Pelatihan Asesor Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang diselenggarakan Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019. Penerima penghargaan Tokoh Inspiratif dari Walikota Cirebon pada tahun 2019. Menyutradarai Sampek Engtay di Singapore, 2001. Ikut mendirikan AAN, Asia Arts Net, organisasi Seni Pertunjukan, beranggotakan sutradara-sutradara Asia. Dosen pascasarjana ISI, Institut Seni Indonesia, Surakarta, dan Universitas Dr. Sutomo, Surabaya.

Buku-buku karyanya yang sudah diterbitkan, antara lain: DRAMA: Konglomerat Burisrawa, Suksesi, Trilogi Opera Kecoa, Opera Ikan Asin, Cinta Yang Serakah, Semar Gugat, Opera Sembelit, Sampek Engtay, Republik Bagong, Republik Petruk, Maaf.Maaf. Maaf, Republik Wayang, Potret Riantiarno.

NOVEL: Percintaan Senja, Cermin Merah, Cermin Bening, Cermin Cinta, Primadona, Mahabarata Jawa. PUISI: Degung Rindu. CERITA PENDEK: 18 Fiksi di Ranjang Bayi. MONOLOG: Cermin Kecoa, Tanda Cinta. TULISAN TEATER: Teater Populer & Teguh Karya, Menyentuh Teater, Membaca Indonesia, KITAB TEATER Tanya Jawab Seputar Teater Kita.