logo bumo

Buku Mojok

Cara Terampuh Membasmi Nyamuk

Triskaidekaman

EA Books

Yang Tak Kunjung
Padam

Soe Tjen Marching

Cara Terampuh Membasmi Nyamuk

Spesifikasi Buku

Judul: Cara Terampuh Membasmi Nyamuk

Penulis: Triskaidekaman

Tebal: viii + 207 halaman

Tahun: 2023

Dimensi: 13 x 19 cm

ISBN: 978-623-7284-89-5

Penerbit: Buku Mojok

Harga: 88.000

Kategori: Fiksi

Hekate kehilangan ayah, ibu, dan adiknya dalam episode-episode kecil yang menjadi bagian dari riwayat panjang perang antara manusia dan nyamuk. Maka, ia mengambil pekerjaan sebagai awak pembasmi nyamuk—hanya itu yang bisa ia pancangkan sebagai tujuan hidupnya. Namun, pertemuan dengan Panuluh, seorang peneliti nyamuk yang cemerlang, mengubah arah hidupnya. Di mana pun di dunia ini, perempuan yang terlibat dengan pemuda memesona tapi seksis sesungguhnya harus waspada. Demikian pula Hekate. Sayangnya, gadis ini masih berusaha membuktikan bahwa ia punya pendirian sendiri—tak ingin sekadar mengiyakan Nozomi, seorang klien lain, yang membujuknya untuk memutuskan Panuluh. Upaya pembuktian yang harus dibayar mahal.

Lewat tuturan silih-berganti antara nyamuk dan manusia, Cara Terampuh Membasmi Nyamuk memperlihatkan bahwa ambisi dan ego dalam upaya pembasmian hama ini terkadang justru memakan korban manusia.

Yang Tak Kunjung Padam

Spesifikasi Buku

Judul: Yang Tak Kunjung Padam

Penulis: Soe Tjen Marching

Tebal: viii + 332 halaman

Tahun: 2023

Dimensi: 13 x 19 cm

ISBN: 978-623-7284-88-8

Penerbit: EA Books

Harga: 128.000

Kategori: Sejarah

Usai pecah persitiwa ’65, mahasiswa ikatan dinas asal Indonesia yang belajar di luar negeri mengalami kesulitan besar. Tidak saja sulit mengakses informasi ihwal perubahan ekstrem di negaranya, tapi belakangan juga kehilangan kewarganegaraan karena menolak sebuah rezim baru. Penuh ketidakpastian, generasi emas yang seharusnya dapat kembali ke tanah air dan mengkontribusikan ilmu mereka, harus bertahan hidup dengan cara apa saja yang memungkinkan. 

Mengambil Jerman sebagai fokus lokasi penelitiannya, Soe Tjen Marching menemukan fakta menarik yang membuat negara ini menjadi tujuan pelarian para eksil yang sebelumnya menuntut ilmu di Eropa Timur. 

Para Eksil yang kisahnya dicatat dalam buku ini mematahkan asumsi bahwa eksil bukanlah “korban sungguhan” dari peristiwa besar seperti peristiwa ’65 hanya karena mereka hidup di negara maju. Bahkan secara lebih mendasar, Soe Tjen juga mendedah terminologi “eksil” dan mengaitkannya dengan sikap politik pemerintah terhadap orang-orang yang mendapatkan label tersebut.