-
Isyarat Cinta yang Keras Kepala
Cerita-cerita yang termuat dalam kumpulan cerpen ini seperti mengajak pembaca untuk meniti ketegangan antara: mengabarkan dan menyimpan, melukai dan menyembuhkan, merusak dan merawat, meresahkan dan mendamaikan, juga mengenang dan melupakan.
-
Titik Temu
Sebuah usaha yang mengantarkan mereka berlutut di hadapan karunia Tuhan yang menyilaukan hati: welas asih.
-
24 Jam Bersama Gaspar
“Ringan dan menyenangkan. Ia menghadirkan individu-individu yang sepintas tampak sepele namun sesungguhnya kaya dan mengayakan: mengandung kesadaran, sekaligus kritik atas konvensi cerita detektif. Dialog tokoh-tokohnya tampak berbobot, mengena, dengan alusi yang mengarah ke semesta dunia.” (Dewan Juri Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2016)
-
Para Bajingan yang Menyenangkan
Sekelompok anak muda yang merasa hampir tidak punya masa depan karena nyaris gagal dalam studi tiba-tiba seperti menemukan sesuatu yang dianggap bisa menyelamatkan kehidupan mereka: bermain judi.
-
Perempuan Pala
Kisah-kisah fiksi Azhari menunjukan bahwa situasi abnormal, fakta sejarah yang sederhana dapat diceritakan sedemikian rupa yang menghantarkan penderitaan tak bisa lagi dikenali,meski tokoh-tokoh dalam ceritanya menanggung derita. Azhari menggambarkan satu keadaan politik tempat kekerasan itu tumbuh dan gagal membuahkan otoritas.
-
Endorphin: Kumpulan Cerita dan Rupa
Buku kumpulan cerita dan ilustrasi karya perupa R.E. Hartanto.
-
Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali
Dalam kumpulan cerita ini, Puthut membawa kita lebih jauh dengan menurutkan hampir seluruh isu besar dari perspektif orang-orang terpinggirkan; tahanan politik perempuan, rakyat jelata, dan anak kecil.
-
Belajar Mencintai Kambing
Belajar Mencintai Kambing merupakan kumpulan cerpen pertama Mahfud ikhwan. Di dalamnya termuat empat belas cerpen yang kebanyakan mengambil latar desa. Suatu kawasan yang diakui oleh penulisnya ingin ia tinggalkan, tapi secara diam-diam justru sering didatanginya. Orang-orang dan kisah-kisah khas desa yang bersahaja. Bahkan seringkali tidak masuk akal. Dikisahkan secara apik dan tak berlebihan dalam kumpulan cerpen ini.
-
Presiden Ingin Dicukur Mohawk
“Sedikit gemetar Ujang mengambil mesin cukur rambut, mengingat tutorial yang sudah ia tonton. Sekarang untuk pertama kalinya kepala Presiden Adolfo dipegang oleh Ujang Pomed, dan disiarkan langsung secara nasional. Ujang mulai mencukur habis rambut presiden di bagian samping. Suasana hening, hanya terdengar suara dengung dari mesin pencukur. Guratan urat berwarna hijau kehitaman terlihat berbeda, Ujang sedikit menggeleng merasa keheranan dengan apa yang baru saja dilihatnya.”
Presiden Ingin Dicukur Mohawk adalah karya perdana Tantan Rahmatullah, bercerita dengan cara jenaka mengenai kehidupan di Indonesia masa mendatang. Cerpen pertama yang menjadi judul buku adalah gambaran Indonesia saat 100 tahun merdeka, tentang presiden dan politik yang semakin antik.
-
Kesetiaan Bukanlah Janji
Kesetiaan Bukanlah Janji berisi dua belas cerpen yang terikat dalam satu tema tentang cinta, tetapi berdiri masing-masing melalui karakter tokoh dan permasalahannya. Latar belakang kehidupan desa membuat cerpen ini memiliki kesan yang berbeda. Kita dapat melihat bagaimana status sosial tidak hanya memengaruhi kehidupan kota, tetapi juga desa meskipun dalam bentuk yang berbeda.
Cinta tidak hanya diucapkan. Ringan di mulut berat dilaksanakan.
-
Hendelinus
Hendelinus merupakan kumpulan cerpen yang mengisahkan pertarungan hidup dan mati. Tentang mereka yang hidup dalam pergolakan batin di tengah takdir semesta yang mujur sekaligus bengis.
Dalam Hendelinus, kita akan menyingkap rahasia-rahasia kelam kehidupan yang fana. Saat keserakahan manusia bertempur dengan insting bertahan hidup, yang melahirkan Hendelinus; sosok manusia menyerupai singa kelaparan yang siap melahap mangsanya tanpa kenal ampun.