-
Memori Tubuh Kami
Penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan minim tentang seks mendorong terjadinya kasus-kasus kekerasan seksual.
Menurut Alimatul, ada dampak besar yang bisa terjadi saat kelompok remaja tidak memiliki pendidikan seksual yang komprehensif. Mereka rentan menjadi korban maupun pelaku kekerasan seksual. Mereka juga belum tentu menyadarinya, sebagaimana dialami Gloria.
“Nah, remaja kadang tidak memahami seperti itu, sehingga yang dipahami aspek erotisnya dan aspek kesenangannya [dari pornografi], bukan pada aspek bagaimana keamanan, kesehatan, etika, dan sebagainya,” ujar Alimatul.
Dalam Catatan Tahunan Komnas Perempuan pada 2021, 79% atau 6.480 dari 8.234 total pelaporan kasus di 120 lembaga layanan adalah kekerasan di ranah personal (KDIP). Dari total kasus tersebut, kekerasan dalam pacaran (KDP) berjumlah 20% atau 1.309 kasus, sementara kekerasan terhadap anak perempuan (KTAP) berjumlah 15% atau 954 kasus.
-
Enggan Jadi Keluarga Fasis
Memang, sejak saat itu hidup saya banyak berubah. Prioritas hidup saya berganti. Ada banyak hal yang harus saya pikirkan dan rancang ulang. Selanjutnya, saat bulan Agustus berganti jadi September 2019, status saya pun kontan berganti. Saya beralih dari status pegawai kantoran menjadi pengurus domestik di rumah. Ada hal-hal yang tak bisa saya dapat lagi seperti sebelumnya. Saya tak bisa lagi leluasa bertemu kawan dan kenalan di luar rumah kapanpun saya mau. Buku ini merupakan kumpulan surat untuk anak dari seorang ayah yang memilih tinggal di rumah dan mengambil wilayah domestik dengan penuh sadar.
-
Akhir Penjantanan Dunia:
Sudah saatnya kita membongkar persoalan patriarki dengan melihat perempuan dan laki-laki dalam model pendekatan relasional, tidak sendiri-sendiri. Kita tidak hanya perlu mengangkat pengalaman perempuan tetapi juga laki-laki yang satu sama lain tidak bisa dilepaskan. Keduanya bisa membebaskan diri dari ideologi ini, menemukan cara masing-masing untuk menjadi Subjek atas Diri. Percayalah, kita tidak membutuhkan objek untuk menjadi Subjek.
Revolusi feminin baru akan sungguh-sungguh terjadi jika ada revolusi maskulin!
-
Manusia Paling Dipuja di Seluruh Dunia
Sejak kapan kita lebih tahu kehidupan pribadi selebriti ketimbang keputusan politik? Mengapa banyak orang mau menghabiskan uang demi bertemu idolanya? Kenapa perputaran selebriti begitu cepat, muncul lalu tergantikan yang baru? Bagaimana mungkin kita memuja selebriti terlalu dalam?
-
Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang
Partisipasi mandek, aspirasi seret. Dalam banyak hal, legislasi menjadi proses ugal-ugalan. Semua dibuat berdasarkan keinginan dan kepentingan terbatas, tidak untuk publik luas. Kepentingan publik dinafikan. la adalah petaka legislasi yang disambut riuh oligarki. Kini kita mudah menemukan betapa negara menjauh dari perumusan politik hukum yang seharusnya. Kebijakan publik dalam bentuk UU yang dibangun berbasiskan paradigma yang pas nyaris punah. Jika bukan lahir karena kepentingan, ia biasanya lahir dari pragmatisme peraturan.
-
Melawan Nafsu Merusak Bumi
Agama memiliki kekuatan untuk mengubah manusia langsung dari tatanan batin mereka. Demikian pula agama Islam. Salah satu perubahan yang dapat Islam berikan adalah perubahan paradigma: Umat bisa belajar memandang dunia secara ekosentris, yakni pandangan yang tidak mengecilkan alam dan tidak memberi hak pada manusia untuk merusak alam, baik secara sadar atau tidak sadar.
-
Rezim Kerja Keras dan Masa Depan Kita
Di abad ke-21 ini, pemerintah Indonesia punya ambisi untuk menjadi “negara berpendapatan tinggi”. Ambisi tersebut selambat-lambatnya hendak dicapai pada 2045, bertepatan dengan 100 tahun proklamasi kemerdekaan kita sebagai bangsa yang berdaulat. Boleh jadi, hal tersebut membanggakan kita semua. Namun, apakah ambisi ekonomi itu sungguh dapat terlaksana dengan mewujudkan kesejahteraan bagi tiap warga negara tak terkecuali ? Apa artinya pembangunan itu bagi masa depan orang muda kita ?
-
Blok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011
Blok Pembangkang merekam kelompok dan afinitas yang muncul di berbagai momen penting. Di Indonesia, gerakan anarkisme tak benar-benar mati. Ia tumbuh, berganti generasi, sembari menunggu waktu bersemi kembali.
-
Maaf, Orgasme Bukan Hanya Urusan Kelamin
Masih dengan gaya penulisannya yang khas, Ester Pandiangan membahas orgasme perempuan dengan ringan tetapi penuh keberanian. Ia begitu peka menyerap pengalaman dan kenyataan seputar seksualitas di sekitarnya, diimbangi referensi-referensi bertanggung jawab.
-
I Wanna Skank
Buku ini berupaya melacak perkembanan ska di Jakarta secara umum. Membahas apa saja yang terjadi dalam skenanya dalam rentang waktu 1996-2005.
-
Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa
Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa membicarakan dua tema besar yang hari ini kita butuhkan: inner child terluka dan toxic parenting. Dengan memadukan jurnal pribadi dan referensi ilmu psikologi, cerita-cerita di buku ini mampu menjadi cermin atas pengalaman kita sendiri.
-
The Poz Says OK
Di buku ini, Amahl bercerita apa adanya. Dari jatuhnya dia begitu mengetahui statusnya, kemudian membawa kita menerawang ke masa lalunya, hingga pengharapannya akan masa yang akan datang. Buku ini bukan memelas belas kasih—sebaliknya, justru memanusiakan manusia Poz.