-
Enggan Jadi Keluarga Fasis
Memang, sejak saat itu hidup saya banyak berubah. Prioritas hidup saya berganti. Ada banyak hal yang harus saya pikirkan dan rancang ulang. Selanjutnya, saat bulan Agustus berganti jadi September 2019, status saya pun kontan berganti. Saya beralih dari status pegawai kantoran menjadi pengurus domestik di rumah. Ada hal-hal yang tak bisa saya dapat lagi seperti sebelumnya. Saya tak bisa lagi leluasa bertemu kawan dan kenalan di luar rumah kapanpun saya mau. Buku ini merupakan kumpulan surat untuk anak dari seorang ayah yang memilih tinggal di rumah dan mengambil wilayah domestik dengan penuh sadar.
-
Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang
Partisipasi mandek, aspirasi seret. Dalam banyak hal, legislasi menjadi proses ugal-ugalan. Semua dibuat berdasarkan keinginan dan kepentingan terbatas, tidak untuk publik luas. Kepentingan publik dinafikan. la adalah petaka legislasi yang disambut riuh oligarki. Kini kita mudah menemukan betapa negara menjauh dari perumusan politik hukum yang seharusnya. Kebijakan publik dalam bentuk UU yang dibangun berbasiskan paradigma yang pas nyaris punah. Jika bukan lahir karena kepentingan, ia biasanya lahir dari pragmatisme peraturan.
-
Rezim Kerja Keras dan Masa Depan Kita
Di abad ke-21 ini, pemerintah Indonesia punya ambisi untuk menjadi “negara berpendapatan tinggi”. Ambisi tersebut selambat-lambatnya hendak dicapai pada 2045, bertepatan dengan 100 tahun proklamasi kemerdekaan kita sebagai bangsa yang berdaulat. Boleh jadi, hal tersebut membanggakan kita semua. Namun, apakah ambisi ekonomi itu sungguh dapat terlaksana dengan mewujudkan kesejahteraan bagi tiap warga negara tak terkecuali ? Apa artinya pembangunan itu bagi masa depan orang muda kita ?
-
Mengenal Orde Baru
Mengenal Orde Baru utamanya ditujukan bagi generasi muda yang memiliki jarak historis dengan Orde Baru. Disusun dalam bentuk ensiklopedis yang mencakup 167 entri, buku ini serupa kamus yang mendedah kata-kata kunci pembentuk Orde Baru.
-
Genealogi Hoaks Indonesia
Bagaimana penciptaan dan perubahan makna hoaks dari momen-momen penting yang menandainya? Siapa saja aktor penting yang membentuk hoaks dalam sepuluh tahun terakhir? Bagaimana pesan berantai berisi ancaman santet membuat geger masyarakat? Masih ingat kicauan @TrioMacan2000? Apa agenda ekonomi-politik di balik ramainya industri pemengaruh dan pendengung?
-
Merekam Derap Sepatu Lars: Kumpulan Catatan Politik Militer di Indonesia
Apakah benar semua kelompok militer bakal berjaya dalam panggung politik dengan segala privilegenya?
-
Ada Apa dengan China: Esai-Esai Agama dan Politik China untuk Indonesia
Melalui buku ini, Novi Basuki yang seorang alumni pondok pesantren, bisa dikata merupakan bukti hidup dari wejangan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.”
-
Negeri Para Jenderal
“Pada dasarnya para jenderal dalam sejarah ketentaraan Indonesia adalah manusia yang berpolitik juga. Banyak pembaca sejarah Indonesia mengetahui perseteruan antarjenderal, yang biasa disebut “Perang Jenderal” atau “Perang Bintang.” Istilah terakhir tentu merujuk adanya bintang di pundak para jenderal. Sebab perseteruan bisa disebabkan oleh banyak hal. Meski banyak orang mengatakan bahwa para jenderal berseteru karena beda ideologi, tetapi pada kenyataannya perseteruan para jenderal itu kerap pula disebabkan oleh masalah kepentingan.”
-
Makelar Politik
“Makelar politik seperti ular, jenisnya beraneka ragam. Ada yang seperti ular air dan ular tanah, ada juga yang seperti ular piton dan ular kobra…”
-
Politik Sirkulasi Budaya Pop: Media Baru, Pelintiran Agama, dan Pergeseran Otoritas
Buku ini menggambarkan proses perubahan tersebut dengan melihat perkembangan budaya populer, kondisi politik, serta komodifikasi agama yang terjadi di indonesia.
-
Dari Twitwar ke Twitwar
Buku ini merangkum kritik dan refleksi Arman Dhani, seorang penulis satire yang juga dikenal sebagai selebtwit. Bertolak dari berbagai peristiwa yang mengemuka di media massa tiga tahun terakhir., Arman Dhani mengajak pembaca untuk tidak naif dalam menelaah persoalan dan memutuskan keberpihakan.