Diskon horaumumCek!
Diskon!
Rp68.000 Rp54.400
Rp78.000 Rp62.400
Rp78.000 Rp62.400
Rp88.000 Rp70.400
Rp108.000 Rp86.400
Rp78.000 Rp62.400
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Banyak Dosa tapi Kok Hidup Tenang-Tenang Saja
Seks dalam Ketetapan Negara dan Tuhan
Seni Menanti Cinta
Rumah Ini Tak Lagi Sama
Dari Rahim Ini Aku Bicara
Wahnan Ala Wahnin
Arti korea kira-kira begini: orang dari kalangan bawah dengan keberanian dan kenekatan yang tinggi, serta punya banyak cara untuk bertahan hidup dan dapat rezeki. Karena punya banyak cara, biasanya mereka sangat supel dan mudah diterima berbagai kalangan.
Yang Tak Kunjung Padam
Available:50
Sold: 5
Time remaining until the end of the offer.
In Stock
Usai pecah peristiwa ’65, mahasiswa ikatan dinas asal Indonesia yang belajar di luar negeri mengalami kesulitan besar. Tidak saja sulit mengakses informasi ihwal perubahan ekstrem di negaranya, tapi belakangan juga kehilangan kewarganegaraan karena menolak sebuah rezim baru. Penuh ketidakpastian, generasi emas yang seharusnya dapat kembali ke tanah air dan mengontribusikan ilmu mereka, harus bertahan hidup dengan cara apa saja yang memungkinkan.
Seks sering kali digambarkan sebagai sesuatu yang tabu, menjijikkan, tetapi juga indah, nikmat, sakral, dan menggairahkan. Seks yang sering dianggap privat dan tersembunyi ini, pada kenyataannya tidak pernah lepas dari kontrol para penguasa.
Buku ini mengurai pemikiran tentang kontrol negara atas tubuh dan seksualitas rakyatnya, khususnya perempuan. Bahkan dogma-dogma beragama dari Tuhan juga seringkali ditafsirkan sebagai alat untuk memenjarakan hak seksual perempuan.
Apakah maksud dari semua kontrol itu? Apa kepentingan penguasa ikut mengontrol tubuh dan seksualitas rakyat lewat regulasinya? Soe Tjen Marching telah menyoroti isu tersebut sejak 20 tahun silam, dan menuliskan gagasannya melalui buku ini.
Partisipasi mandek, aspirasi seret. Dalam banyak hal, legislasi menjadi proses ugal-ugalan. Semua dibuat berdasarkan keinginan dan kepentingan terbatas, tidak untuk publik luas. Kepentingan publik dinafikan. la adalah petaka legislasi yang disambut riuh oligarki. Kini kita mudah menemukan betapa negara menjauh dari perumusan politik hukum yang seharusnya. Kebijakan publik dalam bentuk UU yang dibangun berbasiskan paradigma yang pas nyaris punah. Jika bukan lahir karena kepentingan, ia biasanya lahir dari pragmatisme peraturan.
Tidak perlu menggantungkan harapan pada pasangan. Dirimulah yang harus betul-betul kamu persiapkan untuk menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam pernikahan.
Preview Banyak DosaHari ini kita terbiasa dengan banyak hal menyenangkan atau menyedihkan atau menakutkan atau lainnya, yang kita alami berulang-ulang. Atas semua pengalaman itu, mula-mula kita akan merasakan banyak hal: bahagia, sedih, muram, rindu, tetapi semuanya perlahan hilang begitu saja.
Hari ini melakukan kesalahan kecil, pasti merasa sangat berdosa. Namun esok ketika kesalahan itu terulang kembali, sedikit demi sedikit perasaan berdosa itu berkurang. Dan akhirnya, bila terbiasa melakukan kesalahan yang sama, rasa berdosa akan benar-benar hilang.
Menanti cinta berjuta rasanya.
Tak ada proses yang sama dalam urusan penantian. Maka, jangan bandingkan perjalanan penantian kita dengan orang lain. Ada yang hanya sebentar menanti, tapi dia berhasil menemukan apa yang dia cari. Ada yang harus menunggu lama hingga nyaris putus asa. Ada pula yang akhirnya bertemu seseorang, tapi rupanya belum tepat. Seseorang yang tepat adalah seseorang yang memiliki tujuan searah denganmu.
Seseorang yang selaras dalam penghambaan kepada Tuhan. Bersamanya, kamu akan merasa semakin berharga karena dia bisa menerimamu apa adanya. Dia akan tetap bersama saat kamu rapuh maupun kuat, di hari gelap maupun terangmu. Buku ini mengajakmu mempersiapkan banyak hal dalam proses menanti, supaya kamu tahu siapa yang tepat untukmu.
Buku ini adalah sebuah perayaan atas kehidupan perempuan. Joanne Shita menulis pandangannya terhadap dunia saat dipenuhi kesulitan yang menyesakkan. Semua sakit hati yang dirasakan manusia layak dibalas dengan kesuksesan. Meski berjalan pelan-pelan, kita pasti dinantikan oleh sesuatu yang bersinar di ujung sana: kebahagiaan.
Di buku ini, pelan-pelan cinta dapat terjelaskan. Disya menggambarkan rumus-rumus cinta yang dapat kita pelajari sebagai pegangan melalui kehidupan romantis di masa dewasa. Dari teori dasar cinta sampai fenomena relasi modern belakangan. Tulisan Disya memberi kesan bahwa cinta tetaplah indah dan kita perlu percaya padanya, tetapi tidak serumit itu. Love, explained.
Di abad ke-21 ini, pemerintah Indonesia punya ambisi untuk menjadi “negara berpendapatan tinggi”. Ambisi tersebut selambat-lambatnya hendak dicapai pada 2045, bertepatan dengan 100 tahun proklamasi kemerdekaan kita sebagai bangsa yang berdaulat. Boleh jadi, hal tersebut membanggakan kita semua. Namun, apakah ambisi ekonomi itu sungguh dapat terlaksana dengan mewujudkan kesejahteraan bagi tiap warga negara tak terkecuali? Apa artinya pembangunan bagi masa depan orang muda kita?
Album prosa ini menyingkap sisi lain perempuan yang tengah menjalani takdirnya masing-masing. Para tokoh di dalamnya mempunyai sudut pandang dalam memaknai cinta, kenangan, keluarga, budaya, pernikahan, bahkan hubungan manusia dengan Tuhan.
Indonesia tidak semata bisa terdefinisikan lewat carut-marut politik dan gejolak ekonomi di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Tidak. Indonesia adalah juga pelosok, daerah-daerah terpencil dan terlupakan walau di atlas dan Google Map namanya terpampang, tetapi kita tidak tahu banyak tentangnya.
Bagaimana penciptaan dan perubahan makna hoaks dari momen-momen penting yang menandainya? Siapa saja aktor penting yang membentuk hoaks dalam sepuluh tahun terakhir? Bagaimana pesan berantai berisi ancaman santet membuat geger masyarakat? Masih ingat kicauan @TrioMacan2000? Apa agenda ekonomi-politik di balik ramainya industri pemengaruh dan pendengung?
Tiga lelaki, tiga perempuan, dan satu motor berencana merampok toko emas. Semua karena sebuah kotak hitam.
Dalam debutnya ini, Asri Pratiwi Wulandari menyajikan 11 cerita tentang para penghuni Gang Mawar yang misterius dan kelam, dengan sisa-sisa harapan yang terus bertumbuh. Sebuah semesta kecil yang begitu kompleks. Kompleksitas ceritanya menusuk persis di jantung tatanan hidup yang sudah sangat cis-heteropatriarkis.
Bagi orang-orang yang ditinggalkan, kematian dan prosesi setelahnya bisa terasa sangat cepat. Pemakaman langsung dilakukan saat mereka masih syok, sedangkan emosi belum sepenuhnya menyala. Di saat bersamaan mereka harus menghadapi pertanyaan para peziarah tentang penyebab, waktu, dan detik-detik kematian.
Bila perempuan perlahan berhasil merebut kembali otaknya, yang selama ini dianggap milik laki-laki, tidak mudah mengambil kembali tubuhnya yang dierotisasi patriarki. Lebih mudah memang mendekatkan diri pada karakter maskulin seperti “punya otak” dibanding mengapropriasi tubuh yang feminin. Kita mengira bahwa untuk setara dengan laki-laki, perempuan harus menjadi seperti laki-laki dengan menyangkal tubuh femininnya.
Hekate kehilangan ayah, ibu, dan adiknya dalam episode-episode kecil yang menjadi bagian dari riwayat panjang perang antara manusia dan nyamuk. Maka, ia mengambil pekerjaan sebagai awak pembasmi nyamuk—hanya itu yang bisa ia pancangkan sebagai tujuan hidupnya. Namun, pertemuan dengan Panuluh, seorang peneliti nyamuk yang cemerlang, mengubah arah hidupnya. Di mana pun di dunia ini, perempuan yang terlibat dengan pemuda memesona tapi seksis sesungguhnya harus waspada.
Dalam bermain aset, selalu ada kemungkinan baik yang ditunggu sebagian orang, yaitu harga menanjak ke arah Bullish. Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya, kita tidak pernah tahu sampai mana harga aset kita akan turun. Di hadapan grafik yang membentuk bearish, akhiri saja sampai di mana batas toleransimu terhadap kerugian. Redira Kenzi memahami betul prinsip tersebut. Untuk itulah, ia rela membuka lagi luka lamanya demi mencari tahu alasan kematian kakak semata wayangnya.
Buku ini membahas budaya selebriti sebagai efek diskursif, komoditas yang dikonsumsi, sebuah industri, hingga relasi sosial yang terbentuk antara penggemar dengan selebriti. Semua hal yang pada satu titik membuat skandal tampak lebih penting ketimbang kebijakan politik. Sebuah kajian budaya populer yang kita butuhkan untuk melihat zaman dengan lebih terang.