Diskon +60% Cek!
Diskon!
Rp88.000 Harga aslinya adalah: Rp88.000.Rp70.400Harga saat ini adalah: Rp70.400.
Rp68.000 Harga aslinya adalah: Rp68.000.Rp34.000Harga saat ini adalah: Rp34.000.
Rp58.000 Harga aslinya adalah: Rp58.000.Rp40.600Harga saat ini adalah: Rp40.600.
Rp58.000 Harga aslinya adalah: Rp58.000.Rp29.000Harga saat ini adalah: Rp29.000.
Rp68.000 Harga aslinya adalah: Rp68.000.Rp47.600Harga saat ini adalah: Rp47.600.
Rp58.000 Harga aslinya adalah: Rp58.000.Rp29.000Harga saat ini adalah: Rp29.000.
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Super Seto
Merasa Dekat dengan Tuhan Itu Godaan yang Berat
Tidak Apa-Apa Sebab Kita Saling Cinta
Bapak Puisi, Ibu Novel, dan Kami Pembatas Buku
Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan
Diary Teacher Keder
Tidak Apa-Apa Sebab Kita Saling Cinta
Tidak Apa-Apa Sebab Kita Saling Cinta adalah rekaman perjalanan cinta yang tumbuh sebagai proses belajar, sebagai memori tempat manusia tak kehabisan asah. Pada kisah yang akan kamu baca berikut, semoga kamu menemukan ketenangan yang serupa untuk menyelamatkan diri sendiri.
Dalam debutnya ini, Asri Pratiwi Wulandari menyajikan 11 cerita tentang para penghuni Gang Mawar yang misterius dan kelam, dengan sisa-sisa harapan yang terus bertumbuh. Sebuah semesta kecil yang begitu kompleks. Kompleksitas ceritanya menusuk persis di jantung tatanan hidup yang sudah sangat cis-heteropatriarkis.
Mengambil sudut pandangnya sendiri sebagaia penyintas gangguan kecemasan, Tenni Purwanti mengurai dengan detail bagaimana prosesnya menyadari dan mencari bantuan atas masalah kesehatan mental yang ia hadapi. Penulisan yang personal tapi jauh dari dramatisasi.
Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan
Riyana Rizki memulai debutnya dengan menyajikan 12 cerita pendek terpilih yang bertalian kuat dengan beragam dongeng, legenda, ataupun cerita rakyat. Cerita-cerita tersebut jauh dari janji happily ever after (bahagia selama-lamanya). Justru sebaliknya, sebagian besar menyimpan amarah, luka, dan perlawanan.
Dalam buku ini, Alexander Arie menarasikan pengalaman hidup seorang Katolik dalam semesta keindonesiaan yang begitu luas. Ia lahir dan tumbuh hingga remaja di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kota yang penganut Katolik-nya sangat sedikit. Tumbuh sebagai minoritas, nyatanya memberi pengalaman penting, baik tentang bagaimana ia menghayati kepercayaannya maupun mengaplikasikannya dalam kondisi hidup yang sangat beragam.
“Dalam buku ini, Kresna menjalankan hati nurani jurnalisme dengan melayani subjek yang ditindas oleh sistem yang melanggengkan pembohongan dan kejahatan hukum. Ia juga menyuarakan kaum [di]marginal[kan] guna menuntut tanggung jawab negara. Narasinya mengusung keberpihakan untuk mengawasi kekuasaan yang sarat manipulasi. Sebuah karya yang berani.”
— Fahri Salam, Editor
Bersama Sissy, Adrian, Firman, dan Yoga, hidup Jaya jadi lebih berwarna. Kalau tadinya dia cuma dikenal sebagai cowok baik-baik, kali ini dia bisa punya persona lain: cowok baik-baik yang sedang pelan-pelan memahami dirinya sendiri.
Rimba, hutan, sebagaimana yang Anda ketahui, memang sumber hidup banyak orang, namun juga ia sumber persoalan beberapa dekade belakangan. Pemodal-pemodal gendut menanamkan modal untuk mengambil alih hutan, mengisinya dengan komoditas baru yang siap bersaing di pasar global, dunia bisnis menamainya sebagai hutan tanaman industri.
Diary Teacher Keder
Buku ini merangkum pengalaman konyol, bahagia, sedih si penulis sebagai seorang guru Sekolah Dasar. Interaksi-interaksi remeh yang kadang dikesampingkan dalam kehidupan menjadi pemikat kisah-kisah yang ditulis oleh Edot Herjunot dalam buku ini.
Sepanjang hidupnya, Katharina Stögmüller sudah kenyang dengan komentar-komentar yang secara “ajaib” dilontarkan orang-orang Indonesia pada umumnya. Terlahir sebagai anak blasteran Jawa-Austria dengan fisik yang lebih dominan ras Kaukasia-nya membuat banyak orang berpikir hidup Katharina “enak-enak” saja di Indonesia.
Cerita-cerita pendek dalam buku ini menggambarkan betapa banyaknya manusia modern harus menjalani kehidupan penuh rahasia dan kepalsuan. Rahasia-rahasia itu dapat disimpan di mana saja, kebohongan-kebohongan itu dapat terjadi di mana saja, dapat dilakukan oleh siapa saja, tak terkecuali orang-orang terdekat kita. Lantas, bagaimana jika kebohongan itu sengaja kita ciptakan sendiri untuk bertahan di bawah tekanan? Bagaimana jika rahasia itu selamanya akan tetap menjadi rahasia?
Sebagai kiai kampung, Gus Mut dan bapaknya, Kiai Kholil, berdakwah lewat obrolan Islam sehari-hari yang layak direnungkan. Bersama Fanshuri, Mas Is, dan warga lainnya, memahami Islam jadi jauh lebih sederhana dan terasa dekat.
Nuran Wibisono dalam buku ini ingin menunjukkan bahwa seorang laki-laki penyuka hair metal, boleh saja menangis dan tentu saja menjadi seorang pemasak yang handal. Dari cerita-cerita tentang makanan lezat di gang-gang kecil sampai eksperimen memasak yang ia lakukan ditorehkan dalam buku ini. Membacanya, akan membuatmu kelaparan.
Yang Ditulis Usai Berpisah
Buku ini berisi surat-surat yang ditulis untuk mantan kekasih, buku terbaru Arman Dhani ini mengajarkan kita bahwa emosi manusia seluruhnya adalah valid dan patut didengar. Kita mungkin merasa ingin menolak kenyataan, marah, atau menyalahkan diri sendiri, dan itu bukan hal yang tabu. Seluruhnya perlu waktu dan kekuatan hingga kita berhasil berjalan melaluinya.
Lewat buku inilah Esthy secara rinci merekam hari-hari yang dilewatinya bersama Ken dan Uma. Tentang bagaimana khususnya Uma bertumbuh menjadi anak yang sangat bisa diandalkan dan pengertian.
Candrasangkala dalam buku ini menguraikan betapa sebuah hubungan bisa berkaitan erat dengan banyak nilai dalam kehidupan: kemanusiaan, toleransi, perjuangan, dan solidaritas. Dituliskan dengan sangat puitis, buku ini sukses membawa ke hadapan Anda perspektif lain tentang cinta dan kehidupan.
Kumpulan esai Mahfud Ikhwan ini membuktikan ilham bisa datang dari mana saja. Dari ayam, dapur, bonsai, jendela—nyaris apa pun, termasuk di dalamnya dari upaya yang hampir putus asa mencari ide itu sendiri.
Buku ini adalah sebentuk keberanian untuk membicarakan sisi pernikahan yang paling banyak dihindari. Ditulis oleh seorang divorcee muda sekaligus single parent yang memutuskan bercerai di usia relatif muda, 25 tahun. Berdasarkan peristiwa hidup yang telah ia lalui, dalam satu subbab tersendiri, Virly menekankan pentingnya pre-marriage talk bagi pasangan yang hendak menikah. Tujuannya jelas, agar setiap orang dapat mempersiapkan pernikahan sebaik mungkin demi bisa menikmati kehidupan pernikahan yang nyaman setelahnya.