Diskon +60% Cek!
Diskon!
Rp166.000 Harga aslinya adalah: Rp166.000.Rp115.000Harga saat ini adalah: Rp115.000.
Rp88.000 Harga aslinya adalah: Rp88.000.Rp79.200Harga saat ini adalah: Rp79.200.
Rp200.000 Harga aslinya adalah: Rp200.000.Rp198.000Harga saat ini adalah: Rp198.000.
Rp208.000 Harga aslinya adalah: Rp208.000.Rp170.000Harga saat ini adalah: Rp170.000.
Rp134.900 Harga aslinya adalah: Rp134.900.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp128.000 Harga aslinya adalah: Rp128.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Paket Sekolah Bisa Semerdeka Ini x Sekolah Tanpa Jurusan
Sekolah Bisa Semerdeka Ini: Narasi Warga Komunitas Sanggar Anak Alam
Kronik Otoritarianisme Indonesia: Dinamika 80 Tahun Ketatanegaraan Indonesia
Demokrasi Para Perampok x Tshirt Tokoh [Edisi Bundling]
Bundling Merdeka dari Stigma Menstuasi
Bundling Sirkus Pernikahan
Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul
Arti korea kira-kira begini: orang dari kalangan bawah dengan keberanian dan kenekatan yang tinggi, serta punya banyak cara untuk bertahan hidup dan dapat rezeki. Karena punya banyak cara, biasanya mereka sangat supel dan mudah diterima berbagai kalangan.
Preview Banyak DosaHari ini kita terbiasa dengan banyak hal menyenangkan atau menyedihkan atau menakutkan atau lainnya, yang kita alami berulang-ulang. Atas semua pengalaman itu, mula-mula kita akan merasakan banyak hal: bahagia, sedih, muram, rindu, tetapi semuanya perlahan hilang begitu saja.
Hari ini melakukan kesalahan kecil, pasti merasa sangat berdosa. Namun esok ketika kesalahan itu terulang kembali, sedikit demi sedikit perasaan berdosa itu berkurang. Dan akhirnya, bila terbiasa melakukan kesalahan yang sama, rasa berdosa akan benar-benar hilang.
Seks sering kali digambarkan sebagai sesuatu yang tabu, menjijikkan, tetapi juga indah, nikmat, sakral, dan menggairahkan. Seks yang sering dianggap privat dan tersembunyi ini, pada kenyataannya tidak pernah lepas dari kontrol para penguasa.
Buku ini mengurai pemikiran tentang kontrol negara atas tubuh dan seksualitas rakyatnya, khususnya perempuan. Bahkan dogma-dogma beragama dari Tuhan juga seringkali ditafsirkan sebagai alat untuk memenjarakan hak seksual perempuan.
Apakah maksud dari semua kontrol itu? Apa kepentingan penguasa ikut mengontrol tubuh dan seksualitas rakyat lewat regulasinya? Soe Tjen Marching telah menyoroti isu tersebut sejak 20 tahun silam, dan menuliskan gagasannya melalui buku ini.
Menanti cinta berjuta rasanya.
Tak ada proses yang sama dalam urusan penantian. Maka, jangan bandingkan perjalanan penantian kita dengan orang lain. Ada yang hanya sebentar menanti, tapi dia berhasil menemukan apa yang dia cari. Ada yang harus menunggu lama hingga nyaris putus asa. Ada pula yang akhirnya bertemu seseorang, tapi rupanya belum tepat. Seseorang yang tepat adalah seseorang yang memiliki tujuan searah denganmu.
Seseorang yang selaras dalam penghambaan kepada Tuhan. Bersamanya, kamu akan merasa semakin berharga karena dia bisa menerimamu apa adanya. Dia akan tetap bersama saat kamu rapuh maupun kuat, di hari gelap maupun terangmu. Buku ini mengajakmu mempersiapkan banyak hal dalam proses menanti, supaya kamu tahu siapa yang tepat untukmu.
Bila perempuan perlahan berhasil merebut kembali otaknya, yang selama ini dianggap milik laki-laki, tidak mudah mengambil kembali tubuhnya yang dierotisasi patriarki. Lebih mudah memang mendekatkan diri pada karakter maskulin seperti “punya otak” dibanding mengapropriasi tubuh yang feminin. Kita mengira bahwa untuk setara dengan laki-laki, perempuan harus menjadi seperti laki-laki dengan menyangkal tubuh femininnya.
Buku ini merupakan sebuah upaya untuk ikut menjabarkan tafsir wahnan ‘alā wahnin dan mu’āsyarah bil ma’rūf dalam rumah tangga. Tentang kepayahan demi kepayahan yang ibu alami selama kehamilan sampai pengasuhan dan relasi baik antara suami-istri serta anggota keluarga lainnya. Sungguh tidak bisa dibayangkan rasa nikmat-letih hamil dan melahirkan kecuali dirasakan sendiri.
Di buku ini, aku membagikan pengalaman menghadapi setiap emosi yang hadir ketika baru menikah, hamil, melahirkan, menyusui, dan menjalani keseharian ibu.
Sepakbola telah menjadi satu bagian tak terpisahkan dari hidup saya. Kalasan, sebuah kecamatan di ujung timur kabupaten Sleman, adalah saksi bisu awal perjalanan karier sepakbola saya selama ini. Di tempat itu juga saya lahir pada 14 April 1974, dan orang tua memberi saya nama Seta Nurdiyantara. Dari desa inilah perjalanan saya menjadi pemain sepakbola profesional bermula.
Tidak ada lagi kerinduan akan keriuhan. Hanya ada ketenangan dalam diri seorang. Sedangkan keselamatan ada pada kesendirian dalam ketaatan, bukan pada keramaian dalam kemaksiatan.
Di buku ini, pelan-pelan cinta dapat terjelaskan. Disya menggambarkan rumus-rumus cinta yang dapat kita pelajari sebagai pegangan melalui kehidupan romantis di masa dewasa. Dari teori dasar cinta sampai fenomena relasi modern belakangan. Tulisan Disya memberi kesan bahwa cinta tetaplah indah dan kita perlu percaya padanya, tetapi tidak serumit itu. Love, explained.
Apa yang membuat hubungan romantis bahagia jika gelora cinta tidak dapat bertahan selamanya? Bagaimana cara merawat hubungan agar tidak ada jarak di antara pasangan? Apa yang membuat seseorang menerima kita meski tidak sempurna?
Kita sering merasa takut untuk memulai kisah cinta baru, luka dan kecewa dari masa Ialu masih membayangi dan membuat kita ragu untuk melangkah. Tidak heran kalau sekarang kita masih butuh waktu untuk diyakinkan dan tidak sembarang menerima orang baru. Itu normal kok, sebab dalam hidup manusia akan selalu berusaha menghindari rasa sakit. Meski demikian, kita perlu meyakinkan diri sendiri bahwa kita menarik, berharga, dan layak mendapatkan cinta baru.
Sebuah cara untuk membantu istri menyederhanakan cerita, menengarai, dan memahami apa yang terjadi di luar rumah maupun dalam kehidupan kami berdua. Juga sebuah cara bagi kami untuk membuka obrolan dan terkadang menyimpulkan hasil obrolan. The least I can do dan kemungkinan secara instingtif “a labour of love” untuk seseorang yang sudah lebih seperempat abad setia menemani naik turun kehidupan ini.
Dongeng Negeri Bola
Sepak bola rupanya tidak pernah benar-benar bisa subur dalam langgam hidup yang begitu santai. Oksigen sepak bola adalah ketika dada masih membuncah
dengan energi untuk menaklukkan dunia. Oksigen sepak bola adalah suasana ketika tuntutan bertahan hidup masih menjadi prioritas utama.
Tidak perlu menggantungkan harapan pada pasangan. Dirimulah yang harus betul-betul kamu persiapkan untuk menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam pernikahan.
Usai pecah peristiwa ’65, mahasiswa ikatan dinas asal Indonesia yang belajar di luar negeri mengalami kesulitan besar. Tidak saja sulit mengakses informasi ihwal perubahan ekstrem di negaranya, tapi belakangan juga kehilangan kewarganegaraan karena menolak sebuah rezim baru. Penuh ketidakpastian, generasi emas yang seharusnya dapat kembali ke tanah air dan mengontribusikan ilmu mereka, harus bertahan hidup dengan cara apa saja yang memungkinkan.
Buku ini mengisahkan anak-anak yang pada satu babak hidup menghadapi persoalan seksualitas dan kesehatan reproduksi. Sesuatu yang seharusnya tak pernah terjadi jika hak-hak mereka telah dipenuhi, dilindungi. Kini mereka hidup sebagai penyintas, sebagian masih memperjuangkan hak-haknya. Mereka pun berkenan untuk membagikan kisah mereka dengan harapan kejadian serupa tidak terulang. Terima kasih kepada mereka yang masih bertahan dan terus berjuang.
Buku ini mengisahkan anak-anak yang pada satu babak hidup menghadapi persoalan seksualitas dan kesehatan reproduksi. Sesuatu yang seharusnya tak pernah terjadi jika hak-hak mereka telah dipenuhi, dilindungi. Kini mereka hidup sebagai penyintas, sebagian masih memperjuangkan hak-haknya. Mereka pun berkenan untuk membagikan kisah mereka dengan harapan kejadian serupa tidak terulang. Terima kasih kepada mereka yang masih bertahan dan terus berjuang.