Diskon +60% Cek!
Diskon!
Rp134.900 Harga aslinya adalah: Rp134.900.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp128.000 Harga aslinya adalah: Rp128.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp78.000 Harga aslinya adalah: Rp78.000.Rp58.500Harga saat ini adalah: Rp58.500.
Rp350.000 Harga aslinya adalah: Rp350.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp78.000 Harga aslinya adalah: Rp78.000.Rp46.800Harga saat ini adalah: Rp46.800.
Rp68.000 Harga aslinya adalah: Rp68.000.Rp40.800Harga saat ini adalah: Rp40.800.
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Bundling Merdeka dari Stigma Menstuasi
Bundling Sirkus Pernikahan
Sirkus Pernikahan
PAKET BLIND BOOK 100k 5 Judul
Muslimah yang Diperdebatkan (New Cover 2024)
Yang Harus Kamu Baca Sebelum Kuliah di Jogja
Lihat keranjang “Agnosthesia” telah ditambahkan ke keranjang belanja Anda.
Tentang yang Tak Dapat Kuucapkan
Ilya Sigma mengajak kita menjalankan sebuah kebiasaan yang sebenarnya bukan hal baru: menulis jurnal. Sebuah aktivitas sederhana yang kerap kali dipandang remeh oleh orang-orang tapi bermanfaat untuk menelusuri kedalaman diri kita sendiri.
Merasa Dekat dengan Tuhan Itu Godaan yang Berat
Buku ini menyoroti banyak sekali statement baik secara verbal maupun perilaku para penganut agama mayoritas di Indonesia, yang sangat bisa memancing pertikaian besar, juga rasa menggelitik di sisi lain. Pada dasarnya M. Zaid Su’di dalam buku ini hendak menegaskan bahwa tak ada agama yang selesai. Dalam artian, agama apapun yang dianut, jangan berhenti belajar, mencari tahu dan berdialog agar tidak terpenjara dalam satu pola pikir sempit. Sesuatu yang tampaknya sederhana, tapi nyatanya sulit sekali diwujudkan di negeri ini.
Buku ini berupaya melacak perkembangan ska di Jakarta secara umum. Membahas apa saja yang terjadi dalam skenanya dalam rentang waktu 1996-2006.
Di buku ini kita akan disuguhkan sudut pandang seorang mantan kru TV, kita bisa melihat bagaimana industri ini (khususnya di Indonesia) digerakkan dengan berbagai usaha yang bisa jadi titik diskusi baru untuk menjelaskan kenapa tayangan TV kita hadir seperti hari ini.
Tidak Apa-Apa Sebab Kita Saling Cinta
Tidak Apa-Apa Sebab Kita Saling Cinta adalah rekaman perjalanan cinta yang tumbuh sebagai proses belajar, sebagai memori tempat manusia tak kehabisan asah. Pada kisah yang akan kamu baca berikut, semoga kamu menemukan ketenangan yang serupa untuk menyelamatkan diri sendiri.
Di buku ini, Amahl bercerita apa adanya. Dari jatuhnya dia begitu mengetahui statusnya, kemudian membawa kita menerawang ke masa lalunya, hingga pengharapannya akan masa yang akan datang. Buku ini bukan memelas belas kasih—sebaliknya, justru memanusiakan manusia Poz.
Mengenal Orde Baru
Mengambil sudut pandangnya sendiri sebagaia penyintas gangguan kecemasan, Tenni Purwanti mengurai dengan detail bagaimana prosesnya menyadari dan mencari bantuan atas masalah kesehatan mental yang ia hadapi. Penulisan yang personal tapi jauh dari dramatisasi.
Bagaimana penciptaan dan perubahan makna hoaks dari momen-momen penting yang menandainya? Siapa saja aktor penting yang membentuk hoaks dalam sepuluh tahun terakhir? Bagaimana pesan berantai berisi ancaman santet membuat geger masyarakat? Masih ingat kicauan @TrioMacan2000? Apa agenda ekonomi-politik di balik ramainya industri pemengaruh dan pendengung?
Dalam buku ini, Alexander Arie menarasikan pengalaman hidup seorang Katolik dalam semesta keindonesiaan yang begitu luas. Ia lahir dan tumbuh hingga remaja di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kota yang penganut Katolik-nya sangat sedikit. Tumbuh sebagai minoritas, nyatanya memberi pengalaman penting, baik tentang bagaimana ia menghayati kepercayaannya maupun mengaplikasikannya dalam kondisi hidup yang sangat beragam.
Kabar Buruk Hari Ini
“Dalam buku ini, Kresna menjalankan hati nurani jurnalisme dengan melayani subjek yang ditindas oleh sistem yang melanggengkan pembohongan dan kejahatan hukum. Ia juga menyuarakan kaum [di]marginal[kan] guna menuntut tanggung jawab negara. Narasinya mengusung keberpihakan untuk mengawasi kekuasaan yang sarat manipulasi. Sebuah karya yang berani.”
— Fahri Salam, Editor
Buku ini adalah sebuah biografi Simone de Beauvoir untuk mengantarkan kita pada filsafatnya yang membebaskan. Ia mengandung elemen-elemen utama yang kita perlukan untuk memahami filsafat ala Beauvoir. Kiranya ia juga menjadi sumber yang dapat dipercaya untuk mengenal Beauvoir. “Dapat dipercaya”, karena buku ini ditulis dengan upaya keras untuk menyajikan kehidupan yang sesungguhnya tentang Beauvoir, untuk tidak mengkhianati kebenaran, nilai yang sangat dijunjung Beauvoir.
Rimba, hutan, sebagaimana yang Anda ketahui, memang sumber hidup banyak orang, namun juga ia sumber persoalan beberapa dekade belakangan. Pemodal-pemodal gendut menanamkan modal untuk mengambil alih hutan, mengisinya dengan komoditas baru yang siap bersaing di pasar global, dunia bisnis menamainya sebagai hutan tanaman industri.
Buku ini merangkum pengalaman konyol, bahagia, sedih si penulis sebagai seorang guru Sekolah Dasar. Interaksi-interaksi remeh yang kadang dikesampingkan dalam kehidupan menjadi pemikat kisah-kisah yang ditulis oleh Edot Herjunot dalam buku ini.
Sepanjang hidupnya, Katharina Stögmüller sudah kenyang dengan komentar-komentar yang secara “ajaib” dilontarkan orang-orang Indonesia pada umumnya. Terlahir sebagai anak blasteran Jawa-Austria dengan fisik yang lebih dominan ras Kaukasia-nya membuat banyak orang berpikir hidup Katharina “enak-enak” saja di Indonesia.
Inti pembahasan buku ini, mencari sudut pandang lain mengenai tujuan dan kegagalan agar kita bisa menjalani hidup dengan pemahaman lebih dalam. Buku ini menawarkan satu hal: ruang berpikir yang kebanyakan orang lewatkan.
Sebagai kiai kampung, Gus Mut dan bapaknya, Kiai Kholil, berdakwah lewat obrolan Islam sehari-hari yang layak direnungkan. Bersama Fanshuri, Mas Is, dan warga lainnya, memahami Islam jadi jauh lebih sederhana dan terasa dekat.
Melalui buku ini penulis ingin berbagi cerita bahwa, tidak mengapa jika kita bukanlah orang tua yang sempurna untuk anak-anak. Kita juga tak mampu untuk memastikan apakah kelak anak-anak selalu mendapatkan yang terbaik sepanjang hidupnya. Namun kita memiliki kesempatan untuk meninggalkan kenangan baik bagi anak-anak kita. Sebuah kenangan yang dengan betah menghuni ruangan ingatan mereka.
Nuran Wibisono dalam buku ini ingin menunjukkan bahwa seorang laki-laki penyuka hair metal, boleh saja menangis dan tentu saja menjadi seorang pemasak yang handal. Dari cerita-cerita tentang makanan lezat di gang-gang kecil sampai eksperimen memasak yang ia lakukan ditorehkan dalam buku ini. Membacanya, akan membuatmu kelaparan.
Buku ini merupakan jawaban kecil dari beberapa kegelisahan perempuan muda atas tubuh mereka, yang bingung kenapa bagian tertentu dapat merasakan kedutan, atau mengapa vaginanya mengeluarkan cairan ketika terstimulasi. Kesannya memang remeh, tetapi pertanyaan-pertanyaan demikian turut menghantui perempuan dan membuat mereka gelisah akan diri sendiri.