Dari Rahim Ini Aku Bicara
Bila perempuan perlahan berhasil merebut kembali otaknya, yang selama ini dianggap milik laki-laki, tidak mudah mengambil kembali tubuhnya yang dierotisasi patriarki. Lebih mudah memang mendekatkan diri pada karakter maskulin seperti “punya otak” dibanding mengapropriasi tubuh yang feminin. Kita mengira bahwa untuk setara dengan laki-laki, perempuan harus menjadi seperti laki-laki dengan menyangkal tubuh femininnya.
- Order sebelum pukul 14.00 akan dikirim pada hari yang sama.
- Customer Service Bumo siaga mulai pukul 09.00-16.00
- Cek estimasi ongkos kirim pada tab Ongkos Kirim
- Informasi lain silahkan hubungi Kontak
Deskripsi
Meski diatur, didefinisikan, dikontrol, dukuasai, dan didominasi, tubuh perempuan tetaplah tubuh yang feminin. Perempuan harus kembali pada kekuatan tubuh femininnya tanpa terjebak pada gagasan kodrat ataupun superioritas dibandingkan laki-laki.
Maka bicaralah dengan tubuh kita, tubuh perempuan. Agar tubuh ini menghasilkan suara yang bebas dari hegemoni dan polemik, agar tubuh ini menghasilkan suara emansipatif: suara perempuan sendiri, yang selama ini telah dibungkam monster bernama patriarki.
Informasi Tambahan
Berat | 0,3 kg |
---|---|
Dimensi | 20 × 14 cm |
Berat | 0.25 KG |
Dimensi | 14 x 20 cm |
Penulis | |
Halaman | 266 |
ISBN | 978-623-5280-15-8 |
Penerbit | |
Sampul | Softcover |
Tahun Terbit |
Kalkulator Ongkos Kirim
Jumlah | |
---|---|
Tujuan |
Provinsi
Kota/Kab.
Kecamatan
|