“Aku justru harus berani menghadapi seluruh peristiwa yang telah lewat, dan bukan justru menghindarinya. Kenangan tidak bisa dihilangkan. Kenangan hanya bisa dihadapi atau diperam dengan risiko membusuk di dalam.”
Cerita-cerita yang termuat dalam kumpulan cerpen ini seperti mengajak pembaca untuk meniti ketegangan antara: mengabarkan dan menyimpan, melukai dan menyembuhkan, merusak dan merawat, meresahkan dan mendamaikan, juga mengenang dan melupakan.
***
Puthut EA – Isyarat Cinta yang Keras Kepala
Review
Belum ada ulasan.