Diskon +60% Cek!
Diskon!
Rp134.900 Harga aslinya adalah: Rp134.900.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp128.000 Harga aslinya adalah: Rp128.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp78.000 Harga aslinya adalah: Rp78.000.Rp58.500Harga saat ini adalah: Rp58.500.
Rp350.000 Harga aslinya adalah: Rp350.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp78.000 Harga aslinya adalah: Rp78.000.Rp46.800Harga saat ini adalah: Rp46.800.
Rp68.000 Harga aslinya adalah: Rp68.000.Rp40.800Harga saat ini adalah: Rp40.800.
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Bundling Merdeka dari Stigma Menstuasi
Bundling Sirkus Pernikahan
Sirkus Pernikahan
PAKET BLIND BOOK 100k 5 Judul
Muslimah yang Diperdebatkan (New Cover 2024)
Yang Harus Kamu Baca Sebelum Kuliah di Jogja
Seorang Laki-laki yang Keluar dari Rumah (New Cover 2019)
Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini sedang meniti jalan tanda. Dari bisikan alam yang lirih, hingga hentakan perasaan kepada sesama yang menderu liris. Dari senyum tipis nan ayu, hingga cinta lama yang membelenggu.
Sebuah usaha yang mengantarkan mereka berlutut di hadapan karunia Tuhan yang menyilaukan hati: welas asih.
Tiga lelaki, tiga perempuan, dan satu motor berencana merampok toko emas. Semua karena sebuah kotak hitam.
Tiga lelaki, tiga perempuan, dan satu motor berencana merampok toko emas. Semua karena sebuah kotak hitam.
Buku nonfiksi karya Puthut EA yang memaparkan kisah hidup tiga perupa muda Indonesia.
Merasa Pintar Bodoh Saja Tak Punya New Cover
Buku ini mulanya adalah tulisan berseri selama dua tahun di situs web Mojok.co. Sejak kali pertama tayang, kisah sufi dari Madura bernama Cak Dlahom ini segera digemari. Dibaca lebih dari setengah juta pemirsa Mojok.co.
Dalam kumpulan cerita pendek pertamanya ini, Dea Anugrah mempekerjakan seorang juru kisah yang cerewet, sok tahu, sinis, dan kadang tak patut dipercaya.
Buku kumpulan tulisan Rusdi Mathari. Membaca tulisan Cak Rusdi dalam kumpulan ini berarti membaca sosoknya. Bagaimana tingkahnya saat ia muda, keras kepalanya saat menjadi wartawan, hingga bagaimana ia ketika menjadi sosok suami sekaligus ayah.
Buku kumpulan cerita dan ilustrasi karya perupa R.E. Hartanto. Goresan-goresan tangannya bisa dijumpai lewat blog https://rehartanto.wordpress.com/.
Buku kumpulan esai sepak bola karya Darmanto Simaepa.
Kota Festival resmi disematkan pada Yogyakarta dalam acara bertajuk Jogja Festivals Forum & Expo (JFFE) 2024. Upaya untuk mewujudkan Kota Yogyakarta menjadi City of Festival kurang lebih telah memakan waktu satu dekade.
Buku ini menghadirkan atmosfer festival yang begitu hidup sekaligus beragam dalam bentuk dokumentasi Senarai Festival Yogyakarta. Sebentuk perayaan dokumentasi atas diresmikannya Yogyakarta menjadi Kota Festival. Semoga kelak menjadi Kota Festival yang dilirik dunia.
Beragam ekspresi budaya lahir di perkampungan. Produknya tidak sebatas seni pertunjukkan, tetapi juga cara hidup bermasyarakat. Kampung adalah hulu dalam pelestarian adat istiadat karena mayoritas objek kebudayaan berada di sana.
Buku ini menegasan pentingnya mengembangkan kawasan kampung dengan mengenali berbagai kondisi, potensi, dan kekurangannya. Dengan demikian, pengetahuan tadi dapat mengukuhkan identitas, hubungan sosial, kemakmuran lokal, bahkan kualitas hidup masyarakatnya.
Kumandange pasar itu terjadi karena dulu ada transaksi dan dialog antara pembeli dan pedagang, proses tawar menawar dagangan. Di situ nilai-nilai kearifan lokal muncul, nilai-nilai kemanusiaan saling dipupuk bersama. Karakter pasar seperti inilah yang sekarang hilang ketika pasar tradisional mulai digusur mal dan toko-toko berjejaring yang mulai merambah.
— Ong Harry Wahyu
Keragaman komoditas pangan di Indonesia dapat dilihat dari banyaknya sebaran variasi makanan tradisional pada sirkuit gastronomi olahan Nusantara. Setidaknya ada empat komoditas pangan yang umum di Indonesia, yakni beras, singkong, ubi, dan jagung. Keempat komoditas tersebut yang sekiranya dapat menjadi “ujung tombak” ketahanan pangan Indonesia.
Mari jelajahi keragaman pangan untuk merawat kedaulatan.
Sejak dulu sepeda punya posisi istimewa di Jogja. Kendaraan roda dua ini selalu mampu menciptakan atmosfer ramah serta humanis bagi hubungan antarmanusia. Di Jogja pada masanya, aktivitas bekerja maupun bersekolah seluruhnya diperantarai sepeda. Kita bisa membayangkan betapa hangat suasana itu. Buku ini mengisahkan sepeda di Kota Istimewa dari masa ke masa, yang semoga menjadi pengingat bahwa sampai kapan pun Jogja layak dijuluki Kota Sepeda.