Diskon +60% Cek!
Diskon!
Rp128.000 Harga aslinya adalah: Rp128.000.Rp78.000Harga saat ini adalah: Rp78.000.
Rp208.000 Harga aslinya adalah: Rp208.000.Rp170.000Harga saat ini adalah: Rp170.000.
Rp134.900 Harga aslinya adalah: Rp134.900.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp128.000 Harga aslinya adalah: Rp128.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp350.000 Harga aslinya adalah: Rp350.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp77.000 Harga aslinya adalah: Rp77.000.Rp52.000Harga saat ini adalah: Rp52.000.
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu edisi 20 Tahun (Hard Cover)
Demokrasi Para Perampok x Tshirt Tokoh [Edisi Bundling]
Bundling Merdeka dari Stigma Menstuasi
Bundling Sirkus Pernikahan
PAKET BLIND BOOK 100k 5 Judul
Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul
1
Subtotal: Rp90.000
“Aja Lali Jajan: Pasar Kangen Jogja dan Ide Kedaulatan Pangan” telah ditambahkan ke keranjang belanja Anda. Lihat keranjang
Buku kumpulan cerita dan ilustrasi karya perupa R.E. Hartanto. Goresan-goresan tangannya bisa dijumpai lewat blog https://rehartanto.wordpress.com/.
Buku kumpulan esai sepak bola karya Darmanto Simaepa.
Buku ini ditulis untuk orang-orang yang tumbuh tanpa atau kekurangan kehadiran dan pengaruh positif dari ayah. Banyak dari mereka tidak tahu, tidak sadar, bahkan menyangkal bahwa mereka kurang kasih sayang dan perhatian dari ayah kandungnya. Banyak juga yang memiliki ayah, namun tidak memiliki relasi atau ikatan emosi yang sehat dengan ayahnya. Biasanya mereka juga mengalami trauma (Luka Ayah) baik yang disadari maupun tidak.
Buku ini bersumber dari kegelisahan dan keresahan hati dan jiwa saya. Sama seperti kalian, saya juga fatherless. Sampai hari ini saya belum pernah berjumpa dan mengenal ayah kandung saya. Dari pengalaman hidup fatherless saya dan buku-buku serta pengetahuan yang saya peroleh, saya persembahkan buku ini.
Sleman sedang berjalan menuju perubahan. Insyaallah. Pilkada 2024 telah menunjukkan bahwa masyarakat Sleman menginginkan pemimpin baru. Seorang bupati yang religius, humble tidak membedakan siapa pun, serta pekerja keras tanpa kenal lelah. Dengan bekal itu kita berharap ia akan bekerja demi kepentingan masyarakat, bukan kepentingan diri atau keluarga.
Buku ini mengisahkan proses kelahiran pemimpin baru itu, Harda Kiswaya. Kisahnya ditulis oleh Mbah Goen, seseorang yang setiap hari menemani Pak Harda berkeliling menemui masyarakat. Dari kesaksiannya, kita akan tahu betapa Pak Harda ingin melakukan banyak sekali perubahan untuk Sleman.
Censorship, atau penyensoran, menjadi salah satu bentuk penindasan terbesar dalam peradaban modern saat ini. Meskipun tampaknya jauh dari pengertian penindasan yang lebih tradisional, seperti kontrol politik atau kekerasan fisik, penyensoran dalam konteks media sosial dan informasi digital merambah ke dalam cara kita memahami dan berinteraksi dengan dunia. Penyensoran ini tidak hanya membatasi akses terhadap informasi yang penting, tetapi juga memengaruhi bagaimana kita membentuk opini, menjalin hubungan, dan mengembangkan pemahaman tentang berbagai isu global.
Kota Festival resmi disematkan pada Yogyakarta dalam acara bertajuk Jogja Festivals Forum & Expo (JFFE) 2024. Upaya untuk mewujudkan Kota Yogyakarta menjadi City of Festival kurang lebih telah memakan waktu satu dekade.
Buku ini menghadirkan atmosfer festival yang begitu hidup sekaligus beragam dalam bentuk dokumentasi Senarai Festival Yogyakarta. Sebentuk perayaan dokumentasi atas diresmikannya Yogyakarta menjadi Kota Festival. Semoga kelak menjadi Kota Festival yang dilirik dunia.
Beragam ekspresi budaya lahir di perkampungan. Produknya tidak sebatas seni pertunjukkan, tetapi juga cara hidup bermasyarakat. Kampung adalah hulu dalam pelestarian adat istiadat karena mayoritas objek kebudayaan berada di sana.
Buku ini menegasan pentingnya mengembangkan kawasan kampung dengan mengenali berbagai kondisi, potensi, dan kekurangannya. Dengan demikian, pengetahuan tadi dapat mengukuhkan identitas, hubungan sosial, kemakmuran lokal, bahkan kualitas hidup masyarakatnya.
Kumandange pasar itu terjadi karena dulu ada transaksi dan dialog antara pembeli dan pedagang, proses tawar menawar dagangan. Di situ nilai-nilai kearifan lokal muncul, nilai-nilai kemanusiaan saling dipupuk bersama. Karakter pasar seperti inilah yang sekarang hilang ketika pasar tradisional mulai digusur mal dan toko-toko berjejaring yang mulai merambah.
— Ong Harry Wahyu
Keragaman komoditas pangan di Indonesia dapat dilihat dari banyaknya sebaran variasi makanan tradisional pada sirkuit gastronomi olahan Nusantara. Setidaknya ada empat komoditas pangan yang umum di Indonesia, yakni beras, singkong, ubi, dan jagung. Keempat komoditas tersebut yang sekiranya dapat menjadi “ujung tombak” ketahanan pangan Indonesia.
Mari jelajahi keragaman pangan untuk merawat kedaulatan.
Sejak dulu sepeda punya posisi istimewa di Jogja. Kendaraan roda dua ini selalu mampu menciptakan atmosfer ramah serta humanis bagi hubungan antarmanusia. Di Jogja pada masanya, aktivitas bekerja maupun bersekolah seluruhnya diperantarai sepeda. Kita bisa membayangkan betapa hangat suasana itu. Buku ini mengisahkan sepeda di Kota Istimewa dari masa ke masa, yang semoga menjadi pengingat bahwa sampai kapan pun Jogja layak dijuluki Kota Sepeda.