Description
Bercerita tentang Doha dan Ruda, sepasang sepupu yang selamat dari manusia-manusia Teluk yang menyerang wilayah tempat tinggal mereka dan mengambil alih tanah mereka. Meski begitu, sebagian usia mereka dihabiskan dengan menjadi pelarian dari satu wilayah ke wilayah lain.
Dalam perlarian tersebut mereka bertemu dengan berbagai macam sifat manusia dan melewati berbagai bahaya. Mereka bertahan hidup tidak saja dari ancaman perampasan wilayah, tapi juga dari trauma dan gagasangagasan tentang kemerdekaan diri yang seolah-olah semakin sulit dimiliki.
***
Novela ini bercerita tentang perebutan lahan atau sumber daya alam. Isu tersebut sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Perampasan lahan pertanian untuk dijadikan tambang atau keperluan investor lain sering terjadi di Indonesia.
Artie mencoba memunculkan latar dan setting yang tidak merujuk ke kenyataan tapi mencoba mewadahi apa yang bisa dibayangkan oleh pembaca ketika membaca narasi dalam novelanya. Hampir sama dengan teknik penceritaan yang dipakai oleh Gabriel Garcia Marques dengan memunculkan kota Macondo dalam novel Seratus Tahun Kesunyian.
Reviews
There are no reviews yet.