Diskon +60% Cek!
Diskon!
Rp134.900 Harga aslinya adalah: Rp134.900.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp128.000 Harga aslinya adalah: Rp128.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp78.000 Harga aslinya adalah: Rp78.000.Rp58.500Harga saat ini adalah: Rp58.500.
Rp350.000 Harga aslinya adalah: Rp350.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp78.000 Harga aslinya adalah: Rp78.000.Rp46.800Harga saat ini adalah: Rp46.800.
Rp68.000 Harga aslinya adalah: Rp68.000.Rp40.800Harga saat ini adalah: Rp40.800.
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Bundling Merdeka dari Stigma Menstuasi
Bundling Sirkus Pernikahan
Sirkus Pernikahan
PAKET BLIND BOOK 100k 5 Judul
Muslimah yang Diperdebatkan (New Cover 2024)
Yang Harus Kamu Baca Sebelum Kuliah di Jogja
Lihat keranjang “Urip Mung Mampir Ngguyu” telah ditambahkan ke keranjang belanja Anda.
Buku ini merekam interaksi seorang bapak dengan anak laki-lakinya. Banyak kisah jenaka, ada juga kisah yang mengaduk perasaan. Dari situ kita tahu, dalam relasi bapak-anak, bukan hanya anak yang belajar dari bapak, juga sebaliknya.
Mungkin anda telah sering menjumpai kisah-kisah dengan tokoh perempuan yang malang, tapi ini bukan sekedar potongan kisah perempuan, ini adalah kisah panjang penelusuran makna kesunyian perempuan dari tiga zaman, melintasi tiga generasi untuk menyingkap gelapnya sejarah manusia.
Rusdi Mathari mulai serius menekuni dunia tulis-menulis ketika meletus Perang Teluk pertama. Setelah artikel pendek tentang Perang Teluk ia kirimkan ke Suara Pembaruan dimuat, ia melompat kegirangan dan menunjukkan karyanya ke tukang-tukang becak yang mangkal di pinggir jalan di depan rumahnya.
Nusa dan Langgam dihadapkan pada sebuah pilihan antara memegang prinsip dan komitmen dengan tetap memperjuangkan tanah kelahirannya, atau mengorbankannya. Impian, identitas, dan pilihan adalah ketiga kata yang berkelindan dalam sekelumit kisah yang berasal dari tanah seberang.
#dearRiver adalah warisan yang sejak awal diniatkan Fauzan Mukrim menjadi media bagi putra pertamanya mengenal lebih jauh siapa ayahnya. Banyak petuah-petuah yang dipetik Fauzan dari kesehariannya sebagai lelaki, anak, kakak, teman, pekerja; sebagai manusia.
Banyak hal yang kita hindari dalam hidup ini: gagal, tertimpa masalah dan musibah, bahkan tertipu. Daripada mengutuk nasib dan terpuruk, orang-orang yang diceritakan dalam buku ini justru menghadapinya dengan menertawakan diri sendiri.
Alendra, seorang mahasiswa yang tertarik dengan ilmu fisika dan mendapat julukan ‘profesor’ di kampusnya, berkenalan dengan Sheli dari pesan yang kesasar ke gawainya. Dari sana, mereka selanjutnya rajin berkirim kabar dan bersenda gurau.
Naskah ini berisi tentang cerita yang disarikan dari catatan-catatan penulis selama menjalankan tugas di Kampung Mumugu Batas Batu, Kabupaten Asmat, papua sebagai sukarelawan guru.
Dari Kekalahan ke Kematian
Sebab, satu-satunya cara memisahkan sepakbola dari politik adalah dengan meniadakannya sama sekali.
Laya, seorang perempuan dari ibukota, untuk pertama kalinya memutuskan pulang ke kampung halaman yang tidak pernah ia kunjungi sekali pun. Ia memilih meninggalkan segala kenyamanannya di Jakarta demi tinggal di sebuah kampung terpencil, di ceruk Bukit Barisan.
Aku tak pernah ingat di mana sebenarnya engkau saat itu. Apakah engkau setuju dengan langkahku, sehingga tak perlu mendesak-desak aku lagi? Atau engkau sebenarnya ada tetapi terkalahkan oleh keinginan besar yang memenuhi dadaku? Kuharap engkau bukan yang terakhir itu, tetapi engkau memandang aku sudah berada di dalam jalan yang benar.
Sebuah novel yang tenang dan sederhana, tapi mengejutkan dan mendebarkan.
Album prosa ini menyingkap sisi lain perempuan yang tengah menjalani takdirnya masing-masing. Para tokoh di dalamnya mempunyai sudut pandang dalam memaknai cinta, kenangan, keluarga, budaya, pernikahan, bahkan hubungan manusia dengan Tuhan.
“Yang lain mati, yang lain lagi lahir untuk mati. Manusia dikutuk tidak bebas menjalani hidupnya karena ada pembatasan dalam dirinya.”
Cukup gilakah Anda untuk membaca Orang-Orang Gila?
Buku ini merangkum kritik dan refleksi Arman Dhani, seorang penulis satire yang juga dikenal sebagai selebtwit. Bertolak dari berbagai peristiwa yang mengemuka di media massa tiga tahun terakhir., Arman Dhani mengajak pembaca untuk tidak naif dalam menelaah persoalan dan memutuskan keberpihakan.
Sebuah kisah cinta yang menggetarkan, menyatukan dua manusia yang berbeda kebangsaan dan agama.
Sudarman BK mendokumentasikan kegemaran mendaki gunung dengan cara tidak biasa. Alih-alih menuliskan catatan perjalanan, ia justru menuangkannya dalam bentuk novel fantasi yang memukau.
Isyarat Cinta yang Keras Kepala
Cerita-cerita yang termuat dalam kumpulan cerpen ini seperti mengajak pembaca untuk meniti ketegangan antara: mengabarkan dan menyimpan, melukai dan menyembuhkan, merusak dan merawat, meresahkan dan mendamaikan, juga mengenang dan melupakan.
Kumpulan esai musik dan reportase konser musik yang ditulis dengan gaya “ugal-ugalan” khas pecinta musik hair metal yang banal, tetapi juga disusun rapih dengan berbagai data dan pengalaman pribadi penulisnya dalam jagad musik lokal maupun internasional.