Diskon +60% Cek!
Diskon!
Rp134.900 Original price was: Rp134.900.Rp100.000Current price is: Rp100.000.
Rp128.000 Original price was: Rp128.000.Rp100.000Current price is: Rp100.000.
Rp350.000 Original price was: Rp350.000.Rp100.000Current price is: Rp100.000.
Rp88.000 Original price was: Rp88.000.Rp57.200Current price is: Rp57.200.
Rp68.000 Original price was: Rp68.000.Rp34.000Current price is: Rp34.000.
Rp58.000 Original price was: Rp58.000.Rp29.000Current price is: Rp29.000.
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Bundling Merdeka dari Stigma Menstuasi
Bundling Sirkus Pernikahan
PAKET BLIND BOOK 100k 5 Judul
Dongeng Negeri Bola
Merasa Dekat dengan Tuhan Itu Godaan yang Berat
Bapak Puisi, Ibu Novel, dan Kami Pembatas Buku
Jika manusia menetap di beberapa tempat di bumi, lalu di mana Para Jin tinggal? Jin juga menyembah Tuhan. Tidak tahu ada berapa agama di sana. Dan, pastilah ada Iblis yang kabarnya dulu malaikat, kemudian berontak dan tidak lagi percaya kepada Tuhan. Iblis beranak-pinak dan jadi setan, akan disebut dengan nama lain, yang sangat berbeda, disesuaikan berdasarkan lokasi masing-masing daerah dan negri.
Merasa Dekat dengan Tuhan Itu Godaan yang Berat
Buku ini menyoroti banyak sekali statement baik secara verbal maupun perilaku para penganut agama mayoritas di Indonesia, yang sangat bisa memancing pertikaian besar, juga rasa menggelitik di sisi lain. Pada dasarnya M. Zaid Su’di dalam buku ini hendak menegaskan bahwa tak ada agama yang selesai. Dalam artian, agama apapun yang dianut, jangan berhenti belajar, mencari tahu dan berdialog agar tidak terpenjara dalam satu pola pikir sempit. Sesuatu yang tampaknya sederhana, tapi nyatanya sulit sekali diwujudkan di negeri ini.
Buku ini berupaya melacak perkembangan ska di Jakarta secara umum. Membahas apa saja yang terjadi dalam skenanya dalam rentang waktu 1996-2006.
Di buku ini kita akan disuguhkan sudut pandang seorang mantan kru TV, kita bisa melihat bagaimana industri ini (khususnya di Indonesia) digerakkan dengan berbagai usaha yang bisa jadi titik diskusi baru untuk menjelaskan kenapa tayangan TV kita hadir seperti hari ini.
Tidak Apa-Apa Sebab Kita Saling Cinta adalah rekaman perjalanan cinta yang tumbuh sebagai proses belajar, sebagai memori tempat manusia tak kehabisan asah. Pada kisah yang akan kamu baca berikut, semoga kamu menemukan ketenangan yang serupa untuk menyelamatkan diri sendiri.
Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa membicarakan dua tema besar yang hari ini kita butuhkan: inner child terluka dan toxic parenting. Dengan memadukan jurnal pribadi dan referensi ilmu psikologi, cerita-cerita di buku ini mampu menjadi cermin atas pengalaman kita sendiri. Mungkin kamu akan merasa sesak atau sedih saat membacanya karena ingatan atas luka masa kecilmu kembali terbayang di benak. Tapi percayalah, hanya dengan cara itu kita bisa membingkai ulang pengalaman kita lalu mengingatnya dengan cara lebih baik. Untuk menyembuhkan luka dalam diri, untuk menyembuhkan sebuah generasi.
Ada banyak tokoh menulis di buku ini. Ada banyak orang hebat diwawancarai di buku ini. Semua itu menunjukkan betapa luas daya jelajah Butet Kartaredjasa dalam dunia seni dan budaya di Indonesia. Hampir semua tulisan, memberikan perspektif yang unik, yang mungkin belum banyak diketahui publik.
Di buku ini, Amahl bercerita apa adanya. Dari jatuhnya dia begitu mengetahui statusnya, kemudian membawa kita menerawang ke masa lalunya, hingga pengharapannya akan masa yang akan datang. Buku ini bukan memelas belas kasih—sebaliknya, justru memanusiakan manusia Poz.
Dalam debutnya ini, Asri Pratiwi Wulandari menyajikan 11 cerita tentang para penghuni Gang Mawar yang misterius dan kelam, dengan sisa-sisa harapan yang terus bertumbuh. Sebuah semesta kecil yang begitu kompleks. Kompleksitas ceritanya menusuk persis di jantung tatanan hidup yang sudah sangat cis-heteropatriarkis.
Bapak Puisi, Ibu Novel, dan Kami Pembatas Buku
Ibnu Wicaksono dalam buku pertamanya ini menulis cerita-cerita yang jika dibaca dengan teliti membawa isu yang besar, tapi diceritakan dengan bahasa yang lugas dan penuh perenungan. Buku ini berisi 13 cerpen.
Mengambil sudut pandangnya sendiri sebagaia penyintas gangguan kecemasan, Tenni Purwanti mengurai dengan detail bagaimana prosesnya menyadari dan mencari bantuan atas masalah kesehatan mental yang ia hadapi. Penulisan yang personal tapi jauh dari dramatisasi.
Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan
Riyana Rizki memulai debutnya dengan menyajikan 12 cerita pendek terpilih yang bertalian kuat dengan beragam dongeng, legenda, ataupun cerita rakyat. Cerita-cerita tersebut jauh dari janji happily ever after (bahagia selama-lamanya). Justru sebaliknya, sebagian besar menyimpan amarah, luka, dan perlawanan.
Bagaimana penciptaan dan perubahan makna hoaks dari momen-momen penting yang menandainya? Siapa saja aktor penting yang membentuk hoaks dalam sepuluh tahun terakhir? Bagaimana pesan berantai berisi ancaman santet membuat geger masyarakat? Masih ingat kicauan @TrioMacan2000? Apa agenda ekonomi-politik di balik ramainya industri pemengaruh dan pendengung?
Dalam keluarga Jawa, orang tua adalah struktur objektif dominan sementara anak dianggap subjek belaka. Anak yang pada awalnya nir-nilai, kosong, kemudian diisi. Anak sama sekali belum memahami dunia, keluarga memahamkannya, jika bukan memaksanya untuk mengerti dunia dari sudut pandang tertentu. Praktik ini kemudian melahirkan “orang Jawa”, agar njawani, yang berarti berpikir dan bertindak secara Jawa.
Dalam buku ini, Alexander Arie menarasikan pengalaman hidup seorang Katolik dalam semesta keindonesiaan yang begitu luas. Ia lahir dan tumbuh hingga remaja di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kota yang penganut Katolik-nya sangat sedikit. Tumbuh sebagai minoritas, nyatanya memberi pengalaman penting, baik tentang bagaimana ia menghayati kepercayaannya maupun mengaplikasikannya dalam kondisi hidup yang sangat beragam.
“Dalam buku ini, Kresna menjalankan hati nurani jurnalisme dengan melayani subjek yang ditindas oleh sistem yang melanggengkan pembohongan dan kejahatan hukum. Ia juga menyuarakan kaum [di]marginal[kan] guna menuntut tanggung jawab negara. Narasinya mengusung keberpihakan untuk mengawasi kekuasaan yang sarat manipulasi. Sebuah karya yang berani.”
— Fahri Salam, Editor
Buku ini adalah sebuah biografi Simone de Beauvoir untuk mengantarkan kita pada filsafatnya yang membebaskan. Ia mengandung elemen-elemen utama yang kita perlukan untuk memahami filsafat ala Beauvoir. Kiranya ia juga menjadi sumber yang dapat dipercaya untuk mengenal Beauvoir. “Dapat dipercaya”, karena buku ini ditulis dengan upaya keras untuk menyajikan kehidupan yang sesungguhnya tentang Beauvoir, untuk tidak mengkhianati kebenaran, nilai yang sangat dijunjung Beauvoir.
Para kontributor buku ini berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang, seperti aktivis LGBT dan HIV/AIDS, psikolog, guru, dosen, akademisi, mahasiswa doktoral, penulis, peneliti, dan karyawan swasta. Mereka semua membawa keberagaman pengalaman, serta pengamatan personal yang memperkaya dan memperluas makna “queer” dalam konteks Indonesia.
Bersama Sissy, Adrian, Firman, dan Yoga, hidup Jaya jadi lebih berwarna. Kalau tadinya dia cuma dikenal sebagai cowok baik-baik, kali ini dia bisa punya persona lain: cowok baik-baik yang sedang pelan-pelan memahami dirinya sendiri.