Diskon +60% Cek!
Diskon!
Rp128.000 Harga aslinya adalah: Rp128.000.Rp78.000Harga saat ini adalah: Rp78.000.
Rp208.000 Harga aslinya adalah: Rp208.000.Rp170.000Harga saat ini adalah: Rp170.000.
Rp134.900 Harga aslinya adalah: Rp134.900.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp128.000 Harga aslinya adalah: Rp128.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp350.000 Harga aslinya adalah: Rp350.000.Rp100.000Harga saat ini adalah: Rp100.000.
Rp77.000 Harga aslinya adalah: Rp77.000.Rp52.000Harga saat ini adalah: Rp52.000.
Diskon terbaik minggu ini
Kamu dapat pantau diskon mingguan di sini
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu edisi 20 Tahun (Hard Cover)
Demokrasi Para Perampok x Tshirt Tokoh [Edisi Bundling]
Bundling Merdeka dari Stigma Menstuasi
Bundling Sirkus Pernikahan
PAKET BLIND BOOK 100k 5 Judul
Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul
Bersama Sissy, Adrian, Firman, dan Yoga, hidup Jaya jadi lebih berwarna. Kalau tadinya dia cuma dikenal sebagai cowok baik-baik, kali ini dia bisa punya persona lain: cowok baik-baik yang sedang pelan-pelan memahami dirinya sendiri.
Rimba, hutan, sebagaimana yang Anda ketahui, memang sumber hidup banyak orang, namun juga ia sumber persoalan beberapa dekade belakangan. Pemodal-pemodal gendut menanamkan modal untuk mengambil alih hutan, mengisinya dengan komoditas baru yang siap bersaing di pasar global, dunia bisnis menamainya sebagai hutan tanaman industri.
Buku ini merangkum pengalaman konyol, bahagia, sedih si penulis sebagai seorang guru Sekolah Dasar. Interaksi-interaksi remeh yang kadang dikesampingkan dalam kehidupan menjadi pemikat kisah-kisah yang ditulis oleh Edot Herjunot dalam buku ini.
Inti pembahasan buku ini, mencari sudut pandang lain mengenai tujuan dan kegagalan agar kita bisa menjalani hidup dengan pemahaman lebih dalam. Buku ini menawarkan satu hal: ruang berpikir yang kebanyakan orang lewatkan.
Cerita-cerita pendek dalam buku ini menggambarkan betapa banyaknya manusia modern harus menjalani kehidupan penuh rahasia dan kepalsuan. Rahasia-rahasia itu dapat disimpan di mana saja, kebohongan-kebohongan itu dapat terjadi di mana saja, dapat dilakukan oleh siapa saja, tak terkecuali orang-orang terdekat kita. Lantas, bagaimana jika kebohongan itu sengaja kita ciptakan sendiri untuk bertahan di bawah tekanan? Bagaimana jika rahasia itu selamanya akan tetap menjadi rahasia?
Buku ini berisi surat-surat yang ditulis untuk mantan kekasih, buku terbaru Arman Dhani ini mengajarkan kita bahwa emosi manusia seluruhnya adalah valid dan patut didengar. Kita mungkin merasa ingin menolak kenyataan, marah, atau menyalahkan diri sendiri, dan itu bukan hal yang tabu. Seluruhnya perlu waktu dan kekuatan hingga kita berhasil berjalan melaluinya.
Candrasangkala dalam buku ini menguraikan betapa sebuah hubungan bisa berkaitan erat dengan banyak nilai dalam kehidupan: kemanusiaan, toleransi, perjuangan, dan solidaritas. Dituliskan dengan sangat puitis, buku ini sukses membawa ke hadapan Anda perspektif lain tentang cinta dan kehidupan.
Novel Kedung Darma Romansha ini bercerita tentang dunia prostitusi, panggung dangdut, pergaulan para pemabuk dan tukang kelahi. Adegan seks dan kata-kata kasar bertaburan. Namun uniknya, novel ini tidak terkesan vulgar. Saya rasa hal itu terkait dengan nada penulisan dan posisi narator. Narator berada pada posisi netral: dia tidak memberi penilaian moral apa pun, baik dalam arti menghakimi perilaku tertentu, maupun sebaliknya, yaitu merayakan atau membela perilaku yang berada di luar standar moralitas yang menjadi pegangan mayoritas orang Indonesia.
Dalam Yang Tersisa dari yang Tersisa ini Nurhady Sirimorok menyajikan narasi tentang desa yang cukup realistis. Sama halnya dengan kota, ia menggambarkan bahwa desa juga memiliki problemnya sendiri. Mulai dari masalah kesejahteraan sampai pencarian identitas orang-orang muda di desa yang beranjak dewasa. Para penduduk desa pun diceritakan memiliki mekanismenya sendiri untuk memecahkan persoalan yang membelit mereka. Walaupun pada akhirnya tidak semua masalah itu dapat diselesaikan dengan baik juga.
Buku kumpulan puisi Beni Satryo.
Dalam sehimpun puisi yang memadukan ragam bahasa binan, bahasa gaul, dan bahasa Inggris, juga nukilan budaya populer Indonesia dan mancanegara, ia mendefinisikan queer sebagai sebuah praktik main-main penuh canda untuk menciptakan makna dan cara hidup alternatif di luar wacana dominan.
Mulai dari Desy Ratnasari, RuPaul, puyer Cap Kupu-Kupu, McDonald’s Sarinah, celana dalam GT Man, sampai bintang porno Jepang, Koh Masaki, kumpulan puisi ini mengajak kita semua untuk tertawa secara politis—bahwa perlawanan tak melulu harus tarik otot.
Dari tepian air mata, aku mengintipmu tak sengaja. Di permulaan tetesnya, kamu menadahnya dengan tawa. ASU.
Buku kumpulan cerpen ini menjadi menarik sebab menyajikan hal-hal ganjil dalam keseharian yang tidak melulu dialami dan dipahami oleh orang-orang dewasa.
Eminus Dolere
50 keping fragmen yang ditulis Arman Dhani dalam buku ini adalah refleksi dari sebuah hubungan yang rumit sekaligus membahagiakan. Namun, cepat atau lambat, perpisahan itu pun datang pada akhirnya. Membuatnya menderita dari tempat yang jauh, eminus dolere. Sebelum terlampau menyesakkan, buku ini menawarkan sebuah jalan untuk mempersiapkan diri menuju perpisahan itu.
Kita ada di zaman mahalnya harga sebuah telinga. Mendengar dengan empati jadi pekerjaan sulit. Sekadar menjadi pendengar, akan diingat dengan cara yang berbeda. Ketika dunia tidak pernah mau berganti bicara, sibuk bersuara, pada akhirnya tidak ada yang merasa cukup dimengerti.
Dari pelacur sampai santri menjadi tokoh-tokoh yang muncul dalam buku terbaru Kedung Darma Romansha ini. Tentunya tetap dibalut dengan nuansa dangdut khas Kedung seperti pada novel-novel dia sebelumnya. Dalam Rab(b)i kedung mencoba bermain dengan gaya penulisan barunya tapi tokoh-tokoh yang muncul adalah tokoh-tokoh yang sudah ada dalam dwilogi Telembuknya. Jadi bisa dibilang bahwa dengan munculnya Rab(b)i, Kedung memastikan dirinya sudah menulis trilogi Telembuk
Seri pertama dari dwilogi Telembuk yang sekarang sudah menjadi trilogi Telembuk dengan munculnya Rab(b)i. Bagaimana seorang Safitri muncul adalah cerita utama dalam Kelir Slindet. Sebuah cerita yang memotret kehidupan kelam masyarakat desa yang terjebak dalam budaya dan mentalitas kemiskinan struktural. Kedung menggunakan setting kampung halamannya, Indramayu membuat alur cerita Kelir Slindet seakan sebuah rekonstruksi ulang dari ingatan-ingatan Kedung tentang kampung halamannya.
“Malam itu, aku merasa tengah terjebak di suatu tempat yang asing. Tempat yang bahkan tidak pernah kubayangkan—di mana aku tidak perlu tersenyum atau mengangkat bahu: tanda tidak tahu. Dan, aku tidak ingin menjanjikan apa pun. Selain, merapal namamu kala sepertiga malam, sepanjang umur. Terlepas dari berperan sebagai siapakah kamu di dalam kehidupanku pada masa depan.”
Ruhaeni Intan mengawali karya perdananya dengan menyajikan sebuah novela yang ringan namun matang kepada pembaca. Berkisah tentang seorang perempuan 21 tahun, pegawai toko ikan yang memiliki rahasia-rahasia, dari yang paling misterius hingga yang paling tragis.
Buku ini menceritakan tentang kehidupan seorang perempuan menghadapi masa Quarter Life Crisis (QLC). QLC akan dialami di awal umur dua puluhan hingga pertengahan tiga puluhan. Seperti tokoh aku dalam buku ini yang harus melewati banyak dilema dalam hidupnya.